-->

rumah adat joglo dan jenis-jenisnya yang wajib anda tahu

Rumah adat Joglo merupakan salah satu jenis rumah adat Jawa Tengah yg memiliki banyak keunikan & oleh karna itu masih banyak digunakan hingga saat ini.

Jika Anda berkunjung ke wilayah pedesaan di Jawa Tengah, Anda pasti akan menemukan masih banyak rumah adat Joglo yg digunakan oleh masyarakat.

Sebagai rumah adat tradisional, rumah adat Joglo memiliki ciri khas & keunikannya tersendiri yg sngt mengagumkan.

Secara arsitektur, rumah Joglo mempunyai nilai fungsional yg sejalan dgn falsafah hidup & nilai filosofis masyarakat Jawa.

Dipan&g dr segi budaya pun rumah Joglo mampu menghadirkan distinct value terhadap khazanah perumahan tradisional di Indonesia.

Tak heran bila rumah adat Joglo jadi rumah adat terpopuler di Indonesia & bahkan telah dibangun pula replikanya di luar negeri, tepatnya di Slovenia.

Joglo Sinom
Bangunan ini menggunakan 36 tiang & empat di antaranya yaitu saka guru.

Atapnya memiliki empat sisi & masing-masing memiliki tiga tingkat & satu bubungan.

Bentuk bangunan tsb berasal dr pengembangan rumah Joglo yg menggunakan teras keliling.

2. Joglo Jompongan
Joglo Jompongan ialah rumah joglo yg menggunakan dua pintu geserdgn denah berbentuk kubus.

Bentuk ini ialah bentuk dasar rumah Joglo.

3. Joglo Pangrawit
Joglo Pangrawit ialah rumah Joglo dgn lambang gantung, atap berbentuk kubah dr atap penanggap, & atap yg terletak di atas penanggap.



Setiap sudut Joglo Pangrawit dilengkapi dgn tiang yg disebut “saka”.

Baca Juga:

Mengenal 7 Jenis Rumah Limasan utk Inspirasi Membangun Hunian

4. Joglo Mangkurat
Joglo Mangkurat mirip dgn Joglo Pengrawit, tetapi lebih tinggi & atapnya dihubungkan dgn atap penanggap menggunakan dgn penitih.

Atapnya terdiri dr tiga lantai. lantai atas, pusat penerimaan, dek bawah (teras). Tetapi jika diberikan ke satu atap di bawah penghuninya, itu disebut atap.

5. Joglo Hageng
Joglo Hageng ialah rumah Joglo yg lebih tinggi dgn tambahan atap yg lebih kecil yg disebut pengerat.

Rumah Joglo Hageng juga ditambahi tratak keliling seperti halnya pada Pendapa Agung Istana Mangkunegaran Surakarta.

6. Joglo Lawakan
Bangunan Joglo ini menggunakan 16 tiang & 4 di antaranya yaitu saka guru. Atapnya sendiri terdiri dr empat sisi dgn 2 susun bubungan.

7. Joglo Semar Tinandhu
Rumah Joglo ini biasanya digunakan utk patung ataw gerbang kerajaan.

Namun, tiang utama/saka guru di Joglo ini diganti dgn dinding penghubung, sehingga lantai bawah atap lebih luas & atapnya lebih tinggi.

Udara yg masuk masih dipengaruhi oleh udara depan, tetapi lebih dingin karna atapnya yg miring sehingga memberikan perbedaan udara antara bagian depan & bagian dalam.

Ciri Khas & Keunikan Rumah Adat Joglo
rumah adat joglo
Sumber: ministryofvillas.com

1. Arsitektur Bangunan yg Khas
Sebagai rumah adat tradisional, rumah adat Joglo tentu punya ciri khas & keunikannya tersendiri yg berbeda dgn rumah adat lainnya.

Dari mulai bentuk arsitekturnya, ruangan-ruangan dalam rumah, hingga fungsi-fungsi spesifik di tiap bangunan rumahnya.

Terlebih lagi, seluruh bangunan ini menerapkan nilai filosofi Jawa di dalam setiap bagiannya & hal itu semakin menambah ciri khasnya.

2. Memiliki Teras Luas
Rumah adat Yogyakarta ini dibangun dgn teras luar rumah yg cukup luas & tanpa sekat.

Bentuk teras seperti itu sama seperti apa yg ada di rumah adat Jawa Tengah lainnya karna memiliki fungsinya tersendiri.

Salah satunya yaitu sebagai sarana silaturahmi & interaksi sosial antara penghuni rumah dgn keluarga lainnya & juga dgn masyarakat sekitarnya.



3. Dibangun dgn 4 Tiang
Setiap rumah Joglo, berapapun jumlah tiangnya secara keseluruhan, pasti disertai dgn empat tiang utama yg disebut “saka guru”.

Saka guru inilah yg menjadi fondasi utama ataw fondasi penegak yg menopang keseluruhan bangunan rumah Joglo.

4. Dilengkapi Jendela Besar & Banyak
Keunikan lainnya yg menjadi ciri khas rumah adat Joglo yaitu adanya jendela besar dgn jumlah yg banyak.

Model jendela besar ini merupakan warisan kolonial Belanda yg kemudian dikombinasikan dgn arsitektur khas Jawa.

Bahkan, jika ditotal keseluruhan jendela pada rumah Joglo dr depan hingga belakang bisa mencapai jumlah puluhan!

5. Pintu Utama di Tengah Rumah
Letak pintu rumah  Joglo yg berbeda juga menjadi ciri khas lain yg sngt menonjol & menjadi elemen pembeda.

Ya, pintu utama pada rumah Joglo terletak di tengah rumah & dibangun sejajar dgn ruangan di bagian belakang rumah.

Filosofi di balik hal ini yaitu utk menggambarkan keterbukaan & kedekatan antara penghuni rumah dgn org lain (tamu).

6. Terdapat Pager Mangkok
Namanya memang terdengar cukup unik ya? Namun, maknanya tentu sudah bisa ditebak.

Pager ataw pager dalam bahasa Indonesia tak terbuat dr bilah bambu seperti halnya pagar pada umumnya.

Pagar rumah Joglo harus terbuat dr tanaman perdu yg memiliki ketinggian tak lebih dr 1 meter utk mempermudah interaksi antara setiap org.

7. Menggambarkan Status Sosial
Secara tak langsung, kehadiran rumah Joglo juga menggambarkan status sosial pemiliknya.

Biaya pembuatan rumah Joglo cukup mahal karna menggunakan material yg cukup banyak & mahal, semisal kayu jati.

Oleh karna itu, kebanyakan pemilik rumah Joglo bisa dipastikan merupakan org-org dgn status sosial & status ekonomi menengah ke atas.

Fungsi Setiap Ruangan di Rumah Adat Joglo
rumah adat joglo

1. Pendapa
Ruangan pendapa persisnya berada di bagian depan rumah.

Meskipun begitu, ruangan ini tak bisa dimasuki oleh sembarangan org yg ingin masuk ke rumah karna ada jalannya tersendiri.

Ruangan ini difungsikan utk menggelar berbagai kegiatan formal seperti pagelaran seni, pertemuan, atawpun upacara adat.

2. Pringitan
Ruangan ini letaknya berada di antara pendapa & rumah bagian dalam (omah njero).

Sebetulnya ruangan ini memiliki fungsi yg hampir sama dgn ruangan pendapa yaitu utk menggelar pertunjukan seni.

Namun perbedaannya, ruangan ini juga dijadikan sebagai jalur masuk.

3. Emperan
Ruangan rumah adat Joglo berikutnya disebut emperan & menjadi ruang perantara bagi pringitan & omah njero.

Di dalam ruangan ini biasanya terdapat dua buah kursi kayu serta meja yg digunakan utk menyambut tamu.

Inilah ruangan yg digunakan utk menerima tamu, bersantai, atawpun menggelar kegiatan umum lainnya.

4. Omah Njero
Omah njero ataw nama lainnya omah mburi, ataw omah ageng bermakna rumah bagian dalam.

Secara spesifik, “omah” dalam bahasa Jawa bermakna hal-hal domestik, oleh karna itu fungsinya pun berbeda.

Fungsi spesifik omah njero yaitu utk digunakan sebagai tempat tinggal.

5. Senthong Kiwa
Terdapat di bagian sebelah kanan rumah, ruangan ini memiliki beberapa ruangan di dalamnya.

Beberapa ruangan tsb memiliki fungsi tertentu yg berbeda antara satu dgn lainnya.

Beberapa di antaranya digunakan utk gu&g, ruang penyimpanan makanan, kamar tidur, & fungsi lainnya.

6. Senthong Tengah
Senthong tengah, seperti namanya, berada di bagian tengah di dalam rumah.

Istilah lain utk menyebut bagian rumah ini yaitu pedrngan, krobongan, & juga boma.

Fungsi utama ruangan ini yaitu utk menyimpan berbagai benda pusaka milik keluarga karna letaknya jauh di dalam rumah.

7. Senthong Tengen
Ruangan senthong tengen tak jauh berbeda dgn senthong kiwa baik secara fungsi atawpun pembagian ruangannya.

8. Gandhok
Gandhok merupakan ruangan tambahan yg terletak di sekeliling sisi belakang & juga samping bangunan utama.

Ruangan ini hanya digunakan utk keperluan-keperluan tambahan yg tak dapat diakomodasi oleh rumah utama.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter